Senin, 31 Desember 2012
Innalillahi wa Innalillahi Rojiiun (2)
0 komentar
Dilain hari saya memanggil dia agar datang kerumah beserta isteri kerna ada sesuatu yang akan saya rundingkan. Setelah magrib dia datang dengan isterinya dengan beberapa oleh-oleh brupa makanan ringan , hal serupa sering dilakukannya setiap dia berkunjung kerumah kami.
Lae kataku memulaipembicaraan, aku mengundang lae adalah sehubungan niat paramanmu si dede mau melamar tunangannya.
Baguslah itu jawabnya sembari ketawa gembira
makanya saya saya mengharap Laelah yang mengaturnya bagaimana cara yang terbaik,sambungku
Insya Allah Lae saya akan persiapkan semua, tuturnya dengan napasnya agak sengal-sengal
Lae bagaimana sebenarnya kesehatnmu ? tanyaku dengan penuh kekhawatiran
Tidak apa apa lae aku baru berobat kedokter yang sudah berpengalaman dibidang penyakit Jantung, jawabnya mengyakinkan aku.
Kalau begitu Lae bicaralah dengan si Dede bagaimana rencananya dan apa yang sudah pernag dibicarakannya dengan pihak perempuan, kataku lalu aku memanggil si Dede, kemudian mereka bicara bersama ibu dan isteri Tua Doren.
Setelah panjang lebar mereka berbincang -bincang , maka sayapun menyerahkan masalah lamaran kepada Lae Tua dengan dibantu Richan hutajulu, Siddik Huta julu, serta beberapa orang yang dibutuhkan agar LAe tua mengmutuskannya.
Sebagai Lagu kenangan: