Haji Abd Halim Pardede

Haji Abd Halim Pardede
Selasa, 23 Desember 2008

HAJI ABDUL HALIM PARDEDE  

3 komentar




lOBE TINGGI PARDEDE adalah nama setelah beliau menjadi seorang muslim. Sebelumnya dia bernama Avinas Pardede. Setelah Bapaknya yang bernama Andareas Pardede dan abangnya yang berna Johanes Pardede meninggal dalam agama Kristen, beliaupun berangkat menuntut ilmu ke Padang Sidempuan selama tiga tahun, dan materi yang ditimbanya selama dalam menuntut ilmu adalah ilmu Tauhid dan beberapa ilmu Fiqih yang menunjang ketauhitan bagi mualap-mualap, dan harus diakui ilmu ketahutin atau dengan kata lain keimanan mereka sangat teruji, Sebesar apapun faktor-faktor menggoda mereka diwilayah yang mayoritas ber agama Keristen, mereka hampir boleh dikatakan tidak terpengaruh, dan sikap mereka terhadap norma-norma tradisi/adat Batakpun tetap dijaga dan dipelihara mereka. Prinsip Dalihan Na Tolu adalah hal yang tidak mengganggu akidah mereka.
Setelah beberapa lama bermukim di Balige dan beliau mengislamkan Ibunya (boru Siahaan/lumban gorat), dan adik perempuannya yang bernama si Boru tona yang kawin dengan marga Tampu bolon, kemudian keluarga isterinya bermarga Hutagaol/mejan.
Sekitar tahun 1916 Penganut agama Islam sudah mencapai 150 rumah tangga di balige dan sekitarnya ( Mejan, SiMarmar. Parsuratan, Hinalang, Tambunan), maka umat Muslim Balige dan sekitarnya merencanakan membangun satu Mesjid untuk tempat mereka beribadah yang kemudian Lobe Leman Tampubolon mengurus izinnya , Alhamdulillah setelah berjuang dengan gigihnya beliau mendapatkan izin mendirikan mesjid tersebut pada tanggal 2 Januari 1918. Sayang beliau tidak sempat terlibat dalam pembangunan pisik, karena pada tanggal 22 maret 1922 beliau meninggal, semoga Allah SWT menerima amal beliau.
Perjuangan beliau dilanjutkan sahabat-sahabatnya dengan membentuk kepanitiaan pembangunan Mesjid yang dinamakan Komite Mesjid Balige pada tahun 1923, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut: Haji A. Manap sebagai Presiden, Lobe Tinggi Pardede (Haji Abdul Halim Pardede) sebagai vice Presiden, Haji M.Nawawi Nainggolan sebagai seketaris dan Haji Selamat, Haji Umar sebagai anggota.

Selanjutnya beliau berdakwah didaerah Simalungun tepatnya kota Parapat yang kemudian dia menetap disana, Dengan tekad yang sudah bulat untuk berdakwah beliau menemui Raja Tanah Jawa dan Raja Siantar yang kebetulan beragama Islam, kehadiran beliau diparapat disambut dengan baik, dan bantuan kedua raja tersebut tidak sedikit, dengan berjalan kaki beliau mulai berdakwah disekitar kota parapat hingga keperkampungan dilereng-lereng gunung, girsang mangundolok dan lain-lainnya). Untuk mendukung perjuangannya beliau dengan anak isterinya membuka kedai nasi islamiah dengan harapan orang yang melintas dikota parapat menuju Medan dari Sumatera Barat dan Tapanuli Selatan yang mayoritas beragama Islam dapat singgah untuk makan/istirahat, keberadaan Restauran tersebut sangat mengembirakan pemilik bus-bus yang membuat mereka dapat istirahat setelah melawati perjalanan yang sangat melelahkan. Atas saran pengusaha bis dan para penompang agar ada tempat ibadah yang mudah dijangkau.
Mesjid kota Parapat
Tahun 1929 Lobe Tinggi Pardede, membeli sebidang tabah di sekitar wisma Danau Toba (sekarang) , yang rencana nya untuk pertapakan pembangunan Mesjid, namun rencana beliau mendapat tantangan dari pihak Belanda, hingga beliau sampai 3 (tiga) kali dipanggil dan di interogasi oleh Belanda, yang akhirnya beliau dapat mengyakinkan pihak Belandan yang akhirnya beliau mendirikan sebuah musolah dilahan yang dibelinya tersebut.
Pada tahun 1940 Belanda kembali mengusik dan mencari alasan agar Lobe Tinggi Pardede jangan samapai membangun Mesjid dengan parmanen, karena berdirinya sebuah Mesjid parmanen sangatlah memungkinkan, karena rencana beliau didukung raja Tanah jawa dan Raja Siantar

What next?

You can also bookmark this post using your favorite bookmarking service:

Related Posts by Categories



3 komentar: to “ HAJI ABDUL HALIM PARDEDE


  • 25 Maret 2009 pukul 07.20  

    Alhamdulillah akhirnya aku bisa menemukan blog ini. Ini sangat membantu aku untuk mengetahui lebih jauh tentang keluagaku.

    Tapi aku gak tau siapa yang buat blog ini. Tapi yang jelas masih keluaga dekatku juga.

    Paris Pardede.


  • 30 Maret 2009 pukul 10.55  

    Justru untuk saya buat Blog hanya sekedar penyambung silaturahmi sesama keturunan Haji Abdul Halim Pardede, maaf baru saya membaca komentarmu maka saya baru bisa membalasnya . Kalau membaca namamu ini berarti kau anak dari H.Pardede dari isterinya br lahi sidabuke.Kalau ada data-data tentang dirimu dengan saudara yang satu bapa /satu ibu boleh kau menghubungi saya melalui e'mail : Togapard@yahoo.com atau Th.Pardede@gmail.com. Saya adalah Cucu Haji Abdul Halim Pardede tertua- ok Wassalam


  • 18 April 2009 pukul 09.29  

    ia.. betul. aku anak dari Harun Pardede (siampudan). ini bang Toga bukan..? blum pernah aku jumpa, tp alhamdulillah bisa jumpa dari blog ini. kmarin kami pernah datang ke balige. ada acara menikahkan anak dari abang Oloan (M. Ali). Mulai dr situ la baru aku mulai banyak tau tentang keluarga besar Pardede yang dari Op. Haji. Tapi aku gak ada liat abang Toga. Karna pnasaran, mkanya ku cari tau terus,"yang mana bang Toga ini" ku pikir..
    Tapi jumpa juga walaupun dari dunia maya. kalau masalah data - data dari keluarga Harun Pardede, sudah diusahakn untuk dilengkapi oleh abangku Tumpak Pardede. Insya Allah bisa rampung secepatnya supaya aku postingkan.

    081397333237 (Paris Pardede)
    081376215937 (Tumpak Pardede)